Sekalipun dollar AS sedang melemah terhadap banyak rival utamanya sejak perdagangan akhir bulan Agustus hingga sesi awal bulan September, kurs rupiah masih belum bangkit dari tekanan selama 3 hari berturut hingga jatuh ke posisi terendah dalam 2 bulan. Disisi lain BI juga memperkuat kurs referensinya setelah sebelumnya dilemahkan.
Dampak pelemahan rupiah pagi ini masih membuka gerbang keluarnya modal investor asing yang sudah menumpuk dalam beberapa pekan terakhir, dimana setelah bursa dibuka asing mencetak net sell Rp120 miliar. Dan aksi investor asing pagi ini berhasil menghalangi laju IHSG sehingga alami pelemahan cukup signifikan hingga 0,7%.
Lihat: IHSG 1 September Dibuka Turun Tertekan Pelemahan Wall Street dan Rupiah
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,07% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13279/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13275/US$. Namun kurs referensi Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat ke 13269 dari posisi 13300 perdagangan hari Selasa (30/08).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini masih berpotensi kuat hingga akhir perdagangan oleh surutnya kekuatan fundamental dollar, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13295 dan resistance di 13235.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens