Pelemahan Minyak Mentah dan Wall Street Menekan Pasar Global

667

Bursa Saham AS ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan Kamis dinihari, tertekan pelemahan minyak mentah dan kewaspadaan mencermati laporan pekerjaan Jumat. Indeks Dow Jones berakhir turun 0,29 persen, pada 18,400.88, dengan penurunan tertinggi saham Chevron. Indeks S & P 500 berakhir turun 0,24 persen, pada 2,170.95, dengan sektor energi memimpin tujuh sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq ditutup turun 0,19 persen, ke 5,213.22.

Bursa Asia pagi ini dibuka sebagian besar lemah tertekan anjloknya harga minyak mentah dan merosotnya bursa Wall Street. Terpantau Indeks Nikkei naik 0,14% pada 16.911,12 terbantu pelemahan yen. Indeks ASX 200 turun 0,33 % pada 5.415,00 tertekan pelemahan sektor energy dan bahan. Indeks Kospi turun 0,61 persen pada 2.022,22 tertekan pelemahan Wall Street.

Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS pada akhir perdagangan dinihari tadi anjlok 3,56 persen di 44,70 dollar per barel, setelah data pemerintah menunjukkan peningkatan persediaan mingguan lebih besar dari perkiraan untuk minyak mentah dan distilat AS dan penarikan lebih kecil dari yang diperkirakan dalam bensin. Harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan berbagai sentimen bearish potensi penguatan dollar AS, Yellen, kekuatiran kekenyangan global dan pesimisme pertemuan produsen minyak di Aljazair.

Sedangkan harga emas spot pada perdagangan dinihari tadi berakhir turun 0,16 persen pada 1,308.61 dollar per tory ons, setelah data pekerjaan AS melampaui perkiraan memicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga segera, yang mendorong indeks dolar ke level tertinggi dalam tiga minggu. Harga emas masih berpotensi lemah dengan menguatnya perkiraaan kenaikan suku bunga AS.

Dari pasar valas, Dolar AS naik ke level tertinggi tiga minggu terhadap sekeranjang mata uang pada hari Rabu setelah data menunjukkan bahwa keuntungan pekerjaan pada bulan Agustus sesuai dengan harapan, sebelum mengurangi keuntungan karena data manufaktur yang lemah. EURUSD naik 0,13 persen pada 1.1157.  GBPUSD naik 0.43 % pada 1.3136.  USDJPY naik 0,44 persen pada 103.42. Dollar AS berpotensi lemah jika data ISM Manufacturing PMI Agustus dan Markit Manufacturing PMI Agustus terealisir menurun, dan data initial Jobless Claim yang terealisir meningkat.

Dari pasar modal Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan Rabu (31/08) berakhir naik 0,44 persen pada 5386.08. Penguatan IHSG terdorong aksi beli saham investor lokal. Pelemahan bursa Wall Street dan anjloknya harga minyak mentah serta penguatan dollar AS dapat menjadi sentiment negative bagi IHSG. Namun diharapkan aksi beli saham lanjutan dan optimisme ekonomi Indonesia dapat menguatkan IHSG. Secara teknikal pergerakan IHSG  untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5333-5360 dan resisten 5406-5425. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini: WIKA, ASII, KLBF dan BMTR.

Data indikator ekonomi yang perlu dicermati hari ini adalah  Inflation Rate Agustus, Data Perdagangan Agustus, Nikkei Manufacturing PMI Agustus Korea Selatan, Capital Spending Q2, Nikkei Manufacturing PMI Agustus Jepang, NBS Manufacturing PMI Agustus, Non Manufacturing PMI Agustus, Caixin Manufacturing PMI Agustus Tiongkok, Inflaton Rate Indonesia, Markit Manufacturing PMI Jerman dan Zona Eropa, juga ISM Manufacturing PMI Agustus AS.

Editor : Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here