Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda tidak setuju bahwa ada batas pelonggaran moneter, menjelang pertemuan komprehensif pejabat ekonomi Jepang akhir bulan ini.
“Hal ini sering dikatakan bahwa ada” batas “pelonggaran moneter, tapi saya tidak setuju dengan pandangan seperti itu. Tak perlu dikatakan, ada batas dalam arti bahwa ada hal-hal yang “tidak dapat dilakukan ” atau “tidak harus dilakukan,” seperti underwriting langsung obligasi pemerintah dan memonetisasi defisit fiskal. Seperti yang saya katakan sebelumnya, bahkan dalam kerangka saat ini, ada banyak ruang untuk pelonggaran moneter lebih lanjut di salah satu dari tiga dimensi – kuantitas, kualitas, dan tingkat bunga – dan ide-ide baru lainnya tidak harus dari pertemuan, “kata Kuroda Senin (05/09) dalam Kisaragi-kai Meeting di Tokyo.
Kuroda akan menyelenggarakan pertemuan dewan bank sentral penting pada 20-21 September. Menurut laporan Kalender Ekonomi baru-baru ini, bank sentral Jepang dibagi pada ukuran dan ruang lingkup program stimulus di masa mendatang, dengan beberapa anggota mendukung penyempurnaan dari strategi yang ada dan anggota lain mencari perbaikan lebih drastis. Berdasarkan komentar terbaru dari anggota dewan Makoto Sakurai, bank sentral tampaknya condong ke arah mempertahankan status quo.
Ekonomi Jepang mengalami stagnasi pada kuartal kedua, ekonom pemerintah melaporkan bulan lalu. Harga konsumen turun untuk bulan kelima berturut-turut pada bulan Juli, menempatkan lebih banyak tekanan pada pembuat kebijakan untuk bertindak.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
