Pergerakan kurs rupiah di tengah pasar valas sesi Asia hari Kamis (8/9) maupun perdagangan antar bank di Indonesia bergerak negatif hingga kembali ke kisaran 13100. Bangkitnya harapan kenaikan Fed rate tahun ini setelah laporan Beige Book semalam memberi tekanan bagi perdagangan saham dan valas kawasan Asia. Selain itu BI hari ini lemahkan kurs referensinya. Diawal perdagangan rupiah sempat dibuka kuat namun terpangkas ikuti sentimen valas kawasan Asia.
Pelemahan rupiah pagi ini membuat investor asing tarik kembali modalnya dari bursa saham hingga mencetak net sell Rp144 miliar lebih. Aksi jual saham asing ini menjadi telanan utama bagi IHSG yang kini sedang bergerak retreat 0,2%.
Lihat: IHSG 8 September Bergerak Negatif Terganjal Pelemahan Rupiah
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi pelemahan 0,16% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13106/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13082/US$. Demikian juga kurs Jisdor diperlemah ke 13090 dari posisi 13086 perdagangan hari Rabu (7/9).
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi lemah pada akhir perdagangan oleh meskipun dollar AS melemah, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13120 dan resistance di 13067.