Pergerakan saham emiten pengelola stasiun tv swasta SCTV dan Indosiar yang terus bergerak bearish sejak pertengahan tahun ini, jelang akhir perdagangan bursa hari Kamis (8/9) masih bergerak konsolidasi dan cenderung ditutup flat. Hari ini saham mendapat tekanan jual asing dengan net Rp6,3 miliar dan sulit bergerak kuat perdagangan selanjutnya dalam waktu dekat.
Secara teknikal pergerakan saham PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) masih berada dalam tekanan jual yang lumayan, namun secara fundamental masih punya alasan untuk terjadi perubahan trend dalam jangka panjang. Melihat fundamental SCMA, perseroan ini memiliki kondisi keuangan yang cukup stabil.
Sepanjang 6 bulan pertama tahun 2016, SCMA berhasil cetak peningkatan keuntungan dengan laba bersih sebesar Rp837 miliar atau Rp57,24 per saham sedangkan periode sam a tahun 2015 hanya sebesar Rp804 miliar atau Rp55 per saham. Kenaikan laba ini dipicu oleh meningkatnya pendapatan yang dicapai perseroan periode tersebut.
Untuk perkembangan harga saham dari lantai bursa perdagangan saham pada Kamis (8/9) saham SCMA dibuka kuat pada level 3010 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 3000. Sore ini bergerak lemah dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 80 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham SCMA perdagangan sebelumnya flat dengan indikator MA bergerak turun dan indikator Stochastic konsolidasi di perbatasan area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar namun +DI bergerak turun menunjukan pergerakan SCMA masih rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading selanjutnya pada target level support di level 3000 hingga target resistance di level 3100.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang