Harga Gula Akhir Pekan Turun 1 Persen, Negatifkan Hasil Mingguan

619

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York akhir pekan Sabtu dini hari (12/09) berakhir turun tertekan penguatan dollar AS.

Rebound dolar AS terjadi setelah Presiden Fed Boston Eric Rosengren mengatakan bank sentral AS semakin menghadapi risiko jika menunggu lebih lama lagi untuk menaikkan suku bunga, menambah tekanan pada harga gula.

Menguatnya dolar AS membuat komoditas gula yang berdenominasi dolar ini menjadi lebih mahal dalam mata uang lainnya, sehingga permintaan menurun.

Pada penutupan perdagangan Sabtu dini hari harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Oktober 2016 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup melemah sebesar -0,23 sen atau setara dengan -1,14 persen pada posisi 19,99 sen per pon.

Secara mingguan harga gula masih negatif, turun -0,64 persen, sebagian besar tertekan penguatan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan potensi penguatan dollar AS .

Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 19,50 sen dan 19,00 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 20,50 sen dan 21,00 sen per pon.


Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center

Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here