Hingga perdagangan pasar valas akhir sesi Asia (13/9), kurs rupiah masih bergerak kuat terhadap dollar AS meskipun kondisi dollar sedang menguat terhadap banyak rivalnya. Namun kekuatan kurs rupiah siang ini mendapat tekanan usaha penguatan dollar dan juga kurs referensi BI yang dilemahkan.
Kekuatan rupiah hingga siang ini masih belum mampu membuat investor asing perbanyak modalnya ke bursa saham hingga mencetak net sell Rp151 miliar. Aksi jual saham asing ini memberikan tekanan kuat bagi laju IHSG yang melemah 0,8%.
Lihat: IHSG 13 September Sesi 1 Merosot, Sektor Aneka Industri Anjlok 3 Persen
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot siang ini bergerak positif dengan posisi penguatan 0,44% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13178/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13181/US$. Untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperlemah.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperlemah ke 13151 dari posisi 13089 perdagangan hari Jumat (9/9), sedangkan kurs transaksi antar bank melemah ke posisi 13217 setelah perdagangan sebelumnya 13154.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi kuat pada akhir perdagangan oleh momentum pelemahan dollar AS, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13186 dan resistance di 13130.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens