Pergerakan saham PT. Bank Negara Indonesia (BBNI) yang bearish sejak perdagangan pekan lalu masih berlanjut hingga akhir perdagangan saham awal pekan ini. Secara teknikal saham perbankan BUMN ini masih rawan koreksi, dan secara fundamental kinerja BBNI masih akan bergerak bullish dalam jangka panjang.
Melihat kinerja kredit BBNI, sepanjang semester I 2016 pertumbuhan kredit perseroan naik sekitar 23 % menjadi Rp357,22 triliun dari Rp288,72 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Namun untuk NPL BBNI pada periode 6 bulan tersebut sama dengan tahun 2015 yaitu sebesar 3%, namun NPL netnya lebih bagus dari periode sama tahun sebelumnya dari level 0,8% ke 0,7%.
Untuk kinerja keuangannya, laba bersih yang dicapai semester pertama tahun 2016 melebihi periode yang sama tahun 2015, dari Rp2,4 triliun menjadi Rp3,7 triliun. Positifnya kinerja BBNI dalam 6 bulan pertama disupport oleh peningkatan pendapatan bunga dan non bunga, pendapatan bunga (interest income) naik dari Rp12,4 triliun menjadi Rp13,9 triliun. Sedangkan pendapatan non bunga naik dari Rp3,4 triliun menjadi Rp4,4 triliun.
Untuk pergerakan sahamnya pada perdagangan hari Selasa (13/9), BBNI dibuka lemah pada level 5600 dan turun menuju kisaran 5625 setelah perdagangan sebelumnya 5675. Volume saham yang sudah diperdagangkan sepanjang hari mencapai 295 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, saham BBNI sebelumnya bergerak dengan indikator MA bergerak datar dan indikator Stochastic turun mendekati area jenuh jualnya. Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan +DI yang datar juga menunjukan pelemahan BBNI dalam koreksi terbatas. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading selanjutnya pada target level support di level 5510 hingga target resistance di level 5755.
H Bara/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens