Harga minyak rebound di perdagangan Asia pada Rabu setelah jatuh sebanyak 3 persen pada sesi sebelumnya, setelah data dari kelompok industri menunjukkan peningkatan lebih kecil dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah AS.
American Petroleum Institute (API) melaporkan peningkatan persediaan minyak mentah 1,4 juta barel untuk pekan yang berakhir 9 September, lebih kecil dari kenaikan 3,8 juta barel yang diperkirakan oleh analis. Pemerintah AS akan mengeluarkan data persediaan resmi pada hari Rabu malam nanti.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate naik 29 sen, atau 0,7 persen, pada $ 45,19 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan pada $ 47,34 per barel pada 0103 GMT, naik 24 sen, atau 0,5 persen, dari penutupan terakhir.
Kenaikan harga minyak juga didukung adanya penarikan substansial lebih lanjut dalam stok bensin dari 2.4 juta barel menyusul hasil penarikan dari 2.3 juta barel terlihat pekan lalu, seperti yang dilaporkan API.
Harga minyak mentah jatuh pada Selasa setelah Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan perlambatan pertumbuhan permintaan minyak di tengah meningkatnya persediaan dan bisa mensinyalkan bahwa pasar akan kelebihan pasokan setidaknya melalui paruh pertama 2017.
Kenaikan harga minyak mentah juga bisa dibatasi oleh meningkatnya ekspor minyak mentah dari Libya setelah perusahaan negara National Oil Corporation (NOC) pada hari Selasa mengatakan akan segera mulai bekerja untuk melanjutkan ekspor minyak mentah dari pelabuhan yang dikuasai dalam beberapa hari terakhir oleh pasukan yang setia kepada komandan timur Khalifa Haftar.
Produksi Libya bisa dinaikkan menjadi 600.000 barel per hari (bph) dari sekitar 290.000 barel per hari dalam waktu satu bulan, menambah kekenyangan pasokan global minyak mentah.
Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan oleh EIA yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menekan harga minyak mentah.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik setelah laporan API. Namun perlu dicermati pergerakan dollar AS yang jika terus menguat akan menekan harga minyak. Malam nanti juga akan dicermati, jika data EIA terealisir meningkat, akan menekan harga minyak. Harga diperkirakan akan menembus kisaran Resistance $ 45,70 – $ 46,20, dan jika harga turun akan menembus kisaran Support $ 44,70 – $ 44,20.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang