Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan Rabu sore (14/09) berakhir turun 1,33 persen pada 5146,04. Indeks LQ45 juga berakhir turun 1,58 persen pada 881,38. Pelemahan IHSG tertekan aksi profit taking investor asing terpicu pelemahan Rupiah dan Wall Street.
Terpantau sore ini Rupiah melemah terhadap dollar AS. Pasangan kurs USDIDR menguat 0,28 persen pada 13,205.
Bursa Saham AS ditutup melemah tajam pada akhir perdagangan Rabu dinihari, tertekan anjloknya harga minyak mentah. Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 258,32 poin, atau 1,41 persen, menjadi ditutup pada 18,066.75. Indeks S & P 500 melemah 32,02 poin, atau 1,48 persen, menjadi berakhir pada 2,127.02. Indeks Nasdaq turun 56,63 poin, atau 1,09 persen menjadi 5,155.25.
Lihat : Bursa Wall Street Merosot Tajam Tergerus Anjloknya Minyak Mentah
Aksi profit taking juga dipicu memudarnya sinyal dovish suku bunga AS, sehingga menguatkan harapan kenaikan suku bunga AS dan mata uang dollar AS.
Pada akhir perdagangan IHSG sore ini, 84 saham menguat, 241 saham melemah. Tercatat transaksi sebesar Rp7,01 triliun dari 7,17 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak lebih 262.215 kali.
Pelemahan IHSG tertekan oleh semua sektor yang merosot, dengan pelemahan tertinggi sektor Aneka Industri yang merosot -2,48 persen.
Lihat : IHSG 14 September Sesi 1 Tertekan Profit Taking Investor Asing
Sore ini terjadi aksi profit taking investor asing, dimana dana asing yang keluar pasar modal mencapai Rp 841,18 miliar.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan senlanjutnya bergerak menguat terbatas terdorong aksi bargain hunting dan optimisme ekonomi. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 5114-5083, dan jika naik akan menembus kisaran Resistance 5177-5208.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang