Meskipun ada komentar yang “hawkish” dari para pejabat the Fed pada minggu-minggu belakangan ini, masyarakat investor masih menurunkan prospek untuk kenaikan tingkat bunga pada pertemuan kebijakan moneter minggu depan.
Probabilitas bank sentral akan mengumumkan kenaikan tingkat bunga pada tanggal 21 September 2016 hanya 15% berdasarkan data CME.
Gubernur Fed Lael Brainard pada hari Senin mengatakan bahwa tekanan inflasi yang lemah dan ketidak pastian makro membuat program pengetatan menjadi “kurang perlu untuk dipaksakan”. Dia menambahkan bahwa respon dari inflasi terhadap kekuatan permintaan yang tak terduga kemungkinan kecil dan bertahap, sehingga memerlukan respon kebijakan yang sesuai secara moderat.
Kalaupun perlu ada reaksi sebaliknya untuk tetap berhati-hati, tren yang cemerlang dari menurunnya klaim pengangguran menduduki tempat teratas dari pertunjukan ekonomi. Pengajuan baru dari tunjangan pengangguran tetap mendekati kerendahan selama 43 tahun, yang mengandung arti pasar tenaga kerja masih mengarah kepada pertumbuhan yang solid.
Walaupun para ekonom memperkirakan bahwa kita akan mengalami sedikit kenaikan dalam klaim pengangguran untuk minggu sampai dengan tanggal 10 September – naik sebanyak 6000 menjadi 265.000, menurut perkiraan konsensus dari Econoday.com – hal itu masih satu dari angka terendah selama beberapa dekade.
Ekonom senior di Ameriprise Financial pada minggu lalu setelah rilis data klaim pengangguran mingguan mengatakan, “Pasar tenaga kerja secara umumnya tetap sehat. Saya pikir kita akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang sedikit lebih cepat di paruh kedua tahun ini dan itu akan bisa mendukung lebih lanjut akan permintaan terhadap tenaga kerja. “
Update data pada malam hari ini diperkirakan akan mendukung outlook yang bagus dari pertumbuhan tenaga kerja, tetapi hal ini saja kemungkinan tidak akan menggoyangkan pasar dari memproyeksikan bahwa the Fed akan kembali menunda kenaikan tingkat bunga minggu depan.
Ferli/VMN/VBN /Senior Analyst Vibiz Research Center