Harga Gula Akhir Pekan Melonjak 6 Persen; Mingguan Semakin Mahal 8 Persen

724

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Sabtu dini hari (17/09) berakhir melonjak tinggi terpicu perkiraan defisit produksi gula.

Perkiraan Rabobank Jumat akan ada defisit global 7,2 juta ton pada 2016-17, menyusul defisit 7,9 juta ton.

Sebelumnya harga gula memperpanjang rally 2 persen pada hari Kamis, ketika data menunjukkan produksi di daerah utama pusat-selatan tebu Brasil jatuh pada paruh kedua bulan Agustus, dengan dealer mencatat sentimen bahwa akan ada akhir panen yang lemah.

Pada penutupan perdagangan Sabtu dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami lonjakan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik 1,31 sen, atau 6,2 persen, pada 22,47 sen per pon, setelah sempat naik 8 persen menjadi 22,86 sen, level tertinggi untuk bulan kedua sejak Agustus 2012. Volume melebihi 140.000, terbesar untuk Maret sejauh ini.

Dengan lonjakan akhir pekan ini, semakin menambah mahal harga gula. Secara mingguan harga gula melonjak 8,60 persen.

Lihat : Harga Gula ICE Naik 1,7 Persen Terpicu Perkiraan Penurunan Produksi

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  selanjutnya berpotensi lemah dengan aksi profit taking dan penguatan dollar AS setelah data inflasi Agustus AS meningkat.

Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 22,00 sen dan 21,50 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 23,00 sen dan 23,50 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here