Di akhir perdagangan bursa saham Jepang Jumat (23/09), indeks Nikkei ditutup turun 53,60 poin, atau 0,32 persen, di 16,754.02. Pelemahan indeks Nikkei terpicu penguatan Yen dan profit taking saham keuangan.
Secara mingguan bursa Tokyo masih di posisi negatif, turun -0,3 persen, sebagian besar tertekan kekuatiran BOJ akan mengadopsi kebijakan suku bunga negatif lebih dalam lagi, menjelang pertemuan kebijakan BOJ.
Lihat : Indeks Nikkei 23 September Dibuka Lemah Tertekan Penguatan Yen
Bursa Tokyo berakhir tertekan penguatan Yen. Pada hari Jumat adalah yen relatif tinggi, yang diperdagangkan setinggi 100,67 terhadap dolar, dibandingkan dengan tingkat di atas 102 pada hari Rabu sebelum keputusan kebijakan Fed. Pada 02:48 HK / SIN, dolar / yen diperdagangkan pada 100,78.
Pada akhir perdagangan, saham ekspor utama Jepang mixed, dengan saham Toyota menyelesaikan turun 3,16 persen dan saham Honda tergelincir 2,37 persen. Sementara itu, saham Nissan menambahkan 0,98 persen dan saham Sony naik 0,8 persen. Penguatan yen cenderung membebani eksportir karena mengurangi nilai pendapatan luar negeri ketika mereka diterjemahkan kembali ke dalam mata uang dalam negeri mereka.
Banyak saham perbankan Jepang juga ditutup turun masing-masing lebih dari 1 persen, dengan investor kemungkinan mengambil keuntungan setelah saham rally di belakang keputusan BOJ untuk tidak menurunkan suku bunga lebih jauh ke wilayah negatif pada hari Rabu. Suku bunga negatif mempengaruhi margin keuntungan bank.
Saham Mitsubishi UFJ ditutup turun 1,54 persen, saham SMFG turun 1,63 persen dan saham Mizuho Financial turun 1,93 persen.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau turun -160,00 poin atau -0,96% pada 16,570, turun dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 16,730.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei berpotensi lemah jika penguatan Yen terus berlanjut setelah The Fed mempertahankan suku bunga AS tidak berubah. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 16,092-15,596, dan kisaran Resistance 17,025-17,522.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
