Pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dini hari (24/09), harga batubara Rotterdam naik terdorong meningkatnya permintaan Tiongkok dan proyeksi harga batubara.
Impor batubara kokas Tiongkok naik tajam pada bulan Agustus di tengah menipisnya pasokan batubara domestik Tiongkok yang disebabkan oleh pembatasan pemerintah pada kapasitas produksi, memaksa banyak pembeli Tiongkok ke pasar luar negeri meskipun harga jauh lebih tinggi.
Impor batubara kokas ke Tiongkok selama Januari-Agustus adalah 37.9 juta ton, naik 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, di 32.4 juta ton.
Lihat : Impor Batubara Tiongkok Agustus Meningkat
Goldman Sachs Group Inc telah menanggapi rally batubara kokas yang dramatis dengan memperkirakan harga yang lebih tinggi untuk komoditas terbaik tahun ini.
Batubara kokas spot naik lebih dari dua kali lipat tahun ini untuk perdagangan di atas $ 205 per metrik ton karena kebijakan baru pemerintah Tiongkok mengurangi jumlah hari kerja tahunan di tambang.
Goldman, dalam catatan tanggal Kamis, menaikkan prediksi harga 2017 sebesar 64 persen menjadi $ 135 per ton dan estimasi 2018 estimasi sebesar 47 persen menjadi $ 125. Yang membandingkan dengan harga kontrak kuartal ketiga saat $ 92,50.
Lihat : Goldman Sachs Naikkan Proyeksi Harga Batubara
Di akhir perdagangan harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak Oktober 2016 berada di posisi 66,90 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penguatan sebesar 0,45 dollar atau setara dengan 0,68 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Secara mingguan, harga batubara terus melonjak 4,94 persen terbantu penguatan harga minyak mentah dan keputusan The Fed mempertahankan suku bunga tetap pada bulan September.
Malam nanti akan dirils data New Home Sales Agustus yang diindikasikan melemah. Jika terealisir akan berpotensi menekan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik terdukung pelemahan dollar AS.
Harga batubara berjangka berpotensi menguji level Resistance pada posisi 67,40 dollar dan Resistance kedua di level 67,90 dollar. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 66,40 dollar dan 65,90 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang