IHSG 26 September Berakhir Merosot 0,68 Persen Tertekan Profit Taking

647

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan Senin sore (26/09) berakhir merosot 0,68 persen pada 5352,14. Indeks LQ45 juga berakhir turun 0,91 persen pada 924,85. Pelemahan IHSG terdorong aksi profit taking terpicu pelemahan bursa global.

Pelemahan IHSG mengabaikan kenaikan Rupiah sore ini. Pasangah kurs USDIDR melemah -0,31 persen pada 13,041.

Namun pelemahan IHSG tertekan aksi profit taking yang dipicu pelemahan bursa global.

Bursa Saham AS ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dini hari, tertekan pelemahan minyak mentah yang membuat sektor energi jatuh lebih dari 1 persen, juga melemahnya data manufaktur. Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 131,01 poin, atau 0,71 persen, menjadi ditutup pada 18,261.45. Indeks S & P 500 turun 12,49 poin, atau 0,57 persen, ke 2,164.69. Indeks Nasdaq turun 33,78 poin, atau 0,63 persen, ke 5,305.75.

Lihat : Bursa Wall Street Akhir Pekan Merosot; Mingguan Naik 1 Persen

Sore ini bursa Asia juga ditutup dengan sebagian besar indeks utama berakhir di zona merah, hanya indeks ASX 200 yang berakhir datar.

Sedangkan di awal perdagangan bursa Eropa dibuka melemah tajam.

Bursa Saham Eropa merosot tajam di awal perdagangan Senin (26/09) karena investor berhati-hati menjelang pidato Presiden ECB dan pertemuan produsen OPEC di Aljazair pekan ini.

Lihat : Awal Bursa Eropa 26 September Merosot Tajam Menantikan Pidato Draghi dan Pertemuan OPEC

Sore ini terjadi aksi beli profit taking investor asing, dimana dana asing yang keluar pasar modal mencapai Rp 349,46 miliar.

Pada akhir perdagangan IHSG sore ini, 105 saham menguat, 209 saham melemah. Tercatat transaksi sebesar Rp6,33 triliun dari 9,36 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak lebih 185.940 kali.

Pelemahan IHSG tertekan oleh 7 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi sektor Aneka Industri yang merosot -1,89 persen.

Lihat : IHSG 26 September Sesi 1 Turun Tergerus Pelemahan 7 Sektor

Malam nanti akan dirils data New Home Sales Agustus yang diindikasikan melemah. Jika terealisir akan berpotensi menekan bursa Wall Street.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah jika bursa Wall Street terealisir melemah. Namun diperkirakan ada upaya bargain hunting dan optimisme ekonomi Indonesia memberikan penguatan. IHSG diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 5321-5291, dan jika naik akan menembus kisaran Resistance 5383-5418.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here