Debat calon Presiden Amerika Serikat yang pertama baru selesai beberapa jam lalu antara calon Presiden Amerika Serikat antara Hillary Clinton dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik. Setelah debat tersebut pasar keuangan global alami peningkatan keuntungan yang dimotori dukungan kuat terhadap Hillary Clinton.
Beberapa media di Amerika Serikat meluncurkan hasil pooling dukungan untuk kedua calon tersebut, dan merespon hasil pooling tersebut indeks bursa saham AS berjangka ESZ6 alami lonjakan 0,63%. Sedangkan di pasar valas, dollar AS stabil di posisi rebound sejak awall sesi Asia setelah perdagangan sebelumnya anjlok. Namun terhadap salah satu rival minor dollar, yaitu uang peso Meksiko alami lonjakan 1,9%.
Melihat yang terjadi pada kondisi pasar keuangan global terkini, para pelaku pasar sangat dominan mendukung akan calon Presiden dari Partai Demokrat yaitu Hillary Clinton. Peso Meksiko sangat bergembira dengan dukungan terhadap Hillary, dikarenakan Donald Trump dalam kampanyenya akan membangun tembok di perbatasan AS-Meksiko supaya imigran tidak masuk. Demikian juga dengan dollar AS, fundamentalnya akan semakin kuat dengan kebijakan ekonomi yang ditawarkan oleh Hillary.
Melihat hasil pooling yang didapat dari media CNN, dukungan untuk Hillary lebih banyak dari lawannya Donald Trum seperti terlihat pada image yang dirilis oleh media tersebut.
Demikian juga jika melihat Google Trends menunjukkan bahwa, sebelum debat berlangsung pencarian atas kata kedua calon merata di seluruh wilayah Amerika Serikat seperti image dibawah ini:
Dan setelah acara debat yang disiarkan langsung oleh media NBC dan dipandu oleh moderator seorang jurnalis media tersebut bernama Lester Holt, pencarian google untuk kata kunci kedua calon berubah seperti image dibawah;
Sebagai informasi, dalam perdebatan tersebut topik yang diangkat terbagi dalam 3 segmen yaitu fokus tujuan jadi pemimpin Amerika, segmen ekonomi seperti penciptaan lapangan kerja dan pajak, segmen terakhir berbicara tentang keamanan nasional dan kebijakan luar negeri.
H Bara/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang