Harga minyak mentah turun pada perdagangan Jumat (30/09) di sesi Asia karena investor mengambil keuntungan setelah kenaikan 7 persen dalam dua sesi terakhir, di tengah keraguan bahwa rencana OPEC menurunkan produksi dalam delapan tahun akan membuat tekanan besar dalam kekenyangan minyak mentah global.
Harga minyak mentah berjangka AS, turun 28 sen atau 0,59 persen menjadi $ 47,55, setelah menutup 78 sen dan setelah menyentuh satu bulan dari $ 48,32 sesi itu.
Harga minyak mentah berjangka Brent jatuh 31 sen atau 0,63 persen menjadi $ 48,93 per barel, setelah menetap sesi sebelumnya naik 55 sen, atau 1,1 persen.
Kedua kontrak November berakhir setelah penutupan Jumat.
Brent dan minyak mentah AS berada di jalur untuk kenaikan mingguan sekitar 7 persen, mendorong investor untuk mengambil keuntungan di sesi perdagangan Asia.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) sepakat pada Rabu untuk memangkas produksi untuk 32,5-33,0 juta barel per hari dari seluruh 33,5 juta barel per hari, diperkirakan oleh Reuters untuk menjadi tingkat produksipada bulan Agustus.
Rinciannya, termasuk kuota untuk masing-masing anggota dan data pelaksanaan, akan diselesaikan pada pertemuan kebijakan OPEC pada bulan November.
Langkah OPEC untuk memangkas produksi telah meningkatkan resiko terhadap harga pada kuartal keempat tahun ini dan pada tahun 2017 dan sementara kesepakatan akan membantu untuk memperkuat dampak sentimen pasar akan diredam pada fundamental, kata BMI Research dalam sebuah laporan, Jumat.
Analis di Goldman Sachs mengatakan harga minyak mentah yang lebih tinggi akan memacu produksi non OPEC, khususnya minyak serpih AS. Jumlah kilang pengeboran minyak telah meningkat di 12 dari 13 minggu terakhir.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang