Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York akhir pekan Sabtu dini hari (01/10) berakhir turun terpicu peningkatan penghancuran tebu di Brazil.
Harga gula didukung dari survei yang dilakukan oleh S & P Global Platts yang menunjukkan bahwa jumlah penghancuran tebu adalah sebesar 39,9 juta, naik tahun 34,5% dari tahun sebelumnya.
Sedangkan produksi gula 2,4 juta ton, menurut UNICA, juga lebih kecil dari apa yang S & P Platts telah diperkirakan 2,62 juta.
Pada musim dari 1 April hingga 16 September, pabrik di wilayah Brazil menghancurkan 431.300.000 ton tebu, naik 7,9% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Produksi gula naik 19,3% menjadi 24,8 juta ton, dan produksi etanol meningkat 0,2% menjadi 18,1 miliar liter.
Meskipun produksi gula di Brazil masih di jalur untuk menjadi rekor musim ini, analis telah menurunkan harapan karena berbagai insiden cuaca dan penuaan tanaman.
Pada penutupan perdagangan Sabtu dini hari harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup melemah sebesar -0,35 sen atau setara dengan -1,50 persen pada posisi 23,00 sen per pon.
Secara mingguan, harga gula ICE meningkat 1,32 persen, didukung oleh peningkatan perkiraan produksi, yang masih dapat mengimbangi aksi profit taking pada akhir perdagangan 29 September.
Secara bulanan, harga gula ICE melonjak 9,47 persen. Lonjakan utamanya didukung oleh kenaikan harga gula 8 persen pada minggu ketiga September dipicu perkiraan defisit produksi.
Malam nanti akan dirilis data ISM Non Manufacturing PMI September yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan potensi penguatan dollar AS.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 22,50 sen dan 22,00 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 23,50 sen dan 24,00 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang