Bursa Saham AS hari kedua pekan ini berakhir melemah tajam tertekan penguatan dollar AS yang membebani harga minyak mentah dan meningkatnya imbal hasil obligasi. Indeks Dow Jones anjlok 1,09% pada 18,128.66, dengan penurunan tertinggi saham Merck. Indeks S & P 500 turun 1,24 persen pada 2,136.73, dengan sektor perawatan kesehatan memimpin semua 11 sektor yang lebih rendah dan indeks Nasdaq jatuh 1,54 persen ke 5,246.79.
Bursa Asia pagi ini dibuka melemah oleh anjloknya harga minyak mentah. Terpantau Indeks Nikkei turun 0.64% pada 16916.62 yang juga dipicu penguatan Yen. Indeks ASX 200 turun 0.50% pada 5452.50 terpukul anjloknya harga minyak mentah. Indeks Kospi turun 0.14 persen pada 2034.86 tertekan pelemahan Saham Samsung.
Dari pasar komoditas, Harga minyak mentah anjlok dari posisi harga tertinggi satu tahun dikarenakan respon pesimis upaya OPEC untuk untuk memangkas produksi dan juga dilemahkan penguatan dollar AS. Minyak WTI turun 1,1 persen, pada $ 50,79 per barel. Harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah tertekan penguatan dollar AS.
Sedangkan harga emas spot pada akhir perdagangan dinihari tadi turun 0,4 persen menjadi $ 1,256.66 per troy ons terpicu peningkatan harapan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga AS pada bulan Desember. Selanjutnya harga emas berpotensi melemah oleh penguatan dollar AS.
Dari pasar valas, dollar AS rally kuat dalam 2 hari berturut oleh kuatnya ekspektasi kenaikan FEd rate pada bulan Desember. Dan hari ini diperkirakan akan kuat oleh rilis risalah pertemuan Fed bulan lalu yang dapat mempertegas rencana kenaikan Fed rate akhir tahun meskipun pagi ini dollar sedang retreat.
EURUSD -0.03% 1.1054
GBPUSD 0.41% 1.2275
USDJPY -0.13% 103.47
Dari pasar modal Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan Senin sore (10/10) berakhir naik 0,4% ke posisi 5381,99 oleh mantapnya data retail sales bulan September. IHSG untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5330-5356 dan resisten 5397-5412. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini: BBNI, HMSP, WSKT dan INCO.
Data indikator ekonomi yang perlu dicermati hari ini adalah data produksi industri kawasan Euro untuk kawasan Eropa, sedang kawasan Amerika ada data JOLTS Job Opening dan juga rilis risalah pertemuan FOMC bulan lalu.
Editor: Asido Situmorang