Setelah berhasil rally 4 hari berturut hingga mencapai posisi rekor tertinggi, pergerakan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) awal perdagangan hari Rabu (12/10) dibuka melemah oleh profit taking pasar lokal. Namun tidak lama kemudian saham berusaha bergerak positif oleh sumbangan modal asing yang lumayan.
Investor asing optimis dengan naiknya harga batubara dunia akan mendongkrak kinerja keuangan perseroan yang selama ini masih lumayan. Kinerja keuangan tahun sebelumnya dibayangi oleh jebloknya harga batubara dunia. Sebagai informasi naiknya harga batubara dikarenakan pasokan yang semakin menyusut pasca badai di Australia yang membuat produksi batubara negeri tersebut banyak terpangkas.
Selama 6 bulan pertama tahun ini, laba bersih yang diterima ADRO meningkat menjadi US$122,11 juta sedangkan periode yang sama tahun 2015 hanya US$119,15 juta atau naik sekitar 2 persen lebih. Namun jika melihat bisnis perseroan periode tersebut menurun dengan pendapatan terkoreksi menjadi US$1,17 miliar sedangkan periode yang sama tahun 2015 US$1,39 miliar. Perseroan masih tetap mendapat peningkatan laba dikarenakan berkurang cukup banyaknya beban-beban yang harus ditanggung perseroan.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Rabu (12/10) saham ADRO dibuka lemah pada level 1390 dan setelah perdagangan sebelumnya 1400. Volume saham yang sudah diperdagangkan pagi ini baru mencapai 107 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham ADRO perdagangan sebelumnya bergerak bulliskonsolidasi di area jenuh belinya. Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan +DI yang bergerak flat menunjukan pergerakan ADRO dalam potensi koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, rekomendasi trading selanjutnya akan berada pada kisaran support 1358 dan kisaran Resistance 1425.
H Bara/VM/VBN/ Senior Analyst at Vibiz Research Center Editor: Jul Allens