Saham PGAS Berusaha Bangkit Dari Jurang 4 Bulan Terendah

660

Mengakhiri perdagangan bursa saham hari Selasa (11/10) Jelang akhir perdagangan saham awal bulan Agustus  (1/9) saham yang paling ramai diperdagangkan dan turun  cukup signfikan yaitu saham PT. Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Saham PGAS pada sesi terakhir anjlok parah melanjutkan pelemahan 3 hari berturut sebelumnya. Secara teknikal saham sudah berada di titik jenuh jual dan siap rebound namun fundamental saham  semakin memukulnya.

Pemerintah akan melakukan  penurunan harga gas  industri yang sudah  setahun dinantikan sejak  paket kebijakan ekonomi jilid III tentang penurunan harga gas di tetapkan. Bagi PGAS, penurunan harga gas industri menjadi US$ 6,5 per mmbtu akan memangkas margin US$ 0,25 per mmbtu.

Untuk kinerja keuangan perseroan yang terakhir, laba bersih semester pertama tahun 2016 hanya US$ 152,4 juta sedangkan semester I 2015 mencapai US$227,3 juta. Turunnya laba bersih perseroan dipicu oleh membengkaknya beban pokok pendapatan dengan peningkatan pada pendapatan neto pada periode tersebut.

Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Selasa (11/10), saham PGAS ditutup melemah  dan terjun ke posisi terendah dalam 4 bulan ke 2590 dan   jumlah saham yang diperdagangkan   mencapai 34,9 juta  saham dengan nilai saham yang tertinggi mencapai 2650.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham PGAS bergerak bearish   dengan indikator MA  bergerak turun  dan  indikator Stochastic semakin turun ke area jenuh jual.

Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak  naik dengan  +DI yang  bergerak turun menunjukan pergerakan PGAS berpotensi rebound.  Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading selanjutnya  pada target level support di level 2530 hingga target resistance di level 2670.

Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
 Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here