Mengakhiri perdagangan bursa saham hari Selasa (11/10) Jelang akhir perdagangan saham awal bulan Agustus (1/9) saham yang paling ramai diperdagangkan dan turun cukup signfikan yaitu saham PT. Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Saham PGAS pada sesi terakhir anjlok parah melanjutkan pelemahan 3 hari berturut sebelumnya. Secara teknikal saham sudah berada di titik jenuh jual dan siap rebound namun fundamental saham semakin memukulnya.
Pemerintah akan melakukan penurunan harga gas industri yang sudah setahun dinantikan sejak paket kebijakan ekonomi jilid III tentang penurunan harga gas di tetapkan. Bagi PGAS, penurunan harga gas industri menjadi US$ 6,5 per mmbtu akan memangkas margin US$ 0,25 per mmbtu.
Untuk kinerja keuangan perseroan yang terakhir, laba bersih semester pertama tahun 2016 hanya US$ 152,4 juta sedangkan semester I 2015 mencapai US$227,3 juta. Turunnya laba bersih perseroan dipicu oleh membengkaknya beban pokok pendapatan dengan peningkatan pada pendapatan neto pada periode tersebut.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Selasa (11/10), saham PGAS ditutup melemah dan terjun ke posisi terendah dalam 4 bulan ke 2590 dan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 34,9 juta saham dengan nilai saham yang tertinggi mencapai 2650.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham PGAS bergerak bearish dengan indikator MA bergerak turun dan indikator Stochastic semakin turun ke area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik dengan +DI yang bergerak turun menunjukan pergerakan PGAS berpotensi rebound. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading selanjutnya pada target level support di level 2530 hingga target resistance di level 2670.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang