Setelah saham emiten perkebunan PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) mencapai posisi rekor tertinggi sejak IPO pada perdagangan awal pekan, terkoreksi pada perdagangan hari Selasa (11/10) oleh profit taking setelah sebelumnya rally kuat selama 3 hari berturut. Pergerakan saham TBLA terpantau sangat menarik diperdagangkan dengan posisi saham yang masih bergerak bullish sejak perdagangan 14 Juli 2016.
Mantapnya pergerakan saham perseroan yang memiliki lahan sawit yang luas di Lampung terangkat oleh kinerja keuangannya yang cukup menguntungkan, terlihat dari laporan kinerja keuangan semester pertama tahun ini. Dalam 6 bulan pertama tahun ini, TBLA mendapatkan keuntungan Rp304,1 miliar atau Rp57,99 per saham, sedangkan semester pertama tahun 2015 mencapai Rp147,19 miliar atau Rp27,47 per lembar saham.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Selasa (11/10), saham TBLA ditutup melemah dan terjun dari rekor harga tertinggi ke 1030 dan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 4,43 juta saham dengan nilai saham yang tertinggi mencapai 1055.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham TBLA sebelumnya bergerak retreat dengan indikator MA masih bergerak naik dan indikator Stochastic konsolidasi di area jenuh beli.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan +DI yang bergerak turun juga menunjukan pergerakan TBLA dalam potensi koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasai trading berikutnya pada target level support di level 1005 hingga target resistance di level 1065.
Joel/VMN/VBN/ Senior Analyst at Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens