PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) akhirnya meresmikan pabrik semen brownfield terbesar di Indonesia yang dibangun sejak tahun 2013 pada hari Kamis (17/03) di Citeureup-Bogor. Pabrik yang memiliki teknologi peralatan quarry, sistem transportasi dan storage termutakhir ini dinamakan Plant 14 dan diresmikan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Pabrik ini dibilang terbesar dikarenakan memiliki kapasitas produksi 4,4 juta ton semen per tahun dan nantinya menambah kapasitas produksi INTP menjadi 24,9 juta ton per tahun. Pembangunan pabrik yang bekerjasama dengan Grup Tiongkok Tianjin Cement Industry Design and Research Institute Co. Ltd dan Sinoma Engineering Indonesia menghabiskan biaya investasi sekitar Rp7 triliunan.
Bersamaan dengan hari diresmikan pabrik baru tersebut, pergerakan saham INTP semakin tertekan melanjutkan tekanan jual yang telah berlangsung selama 3 hari berturut. Kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Kamis (10/10) saham INTP ditutup anjlok signifikan pada level 16525 setelah perdagangan sebelumnya ditutup di posisi 16800. Jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 1,76 juta saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham INTP sebelumnya bergerak bearish dengan indikator MA bergerak turun dan indikator Stochastic konsolidasi di area jenuh jualnya. Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik dan +DI yang bergerak turun menunjukan pergerakan INTP dalam potensi rebound terbatas.
Namun dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading hari ini pada target level support di level 16400 hingga target resistance di level 17020. Kebangkitan saham masih menunggu arahan fundamental kuat berikutnya.
Lens Hu/VMN/VB/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang