Dollar AS Perkasa Dengan Kuatnya Kenaikan Suku Bunga AS

675

Bursa Saham AS ditutup mixed pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (22/10) terpengaruh sentimen penguatan dollar AS dan kenaikan minyak mentah, di tengah laporan laba emiten yang dicermati investor. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,09 persen, menjadi ditutup pada 18,145.71, dengan penurunan tertinggi saham Verizon. Pada minggu ini indeks naik tipis 0,04 persen. Indeks S & P 500 ditutup turun 0,01 persen, pada 2,141.16, dengan sektor telekomunikasi memimpin delapan sektor yang lebih rendah, secara mingguan indeks naik 0,38 persen. Indeks Nasdaq naik 0,3 persen, menjadi berakhir pada 5254. Secara mingguan Nasdaq naik 0,83 persen.

Bursa Asia pagi ini dibuka mixed mengikuti Wall Street. Terpantau Indeks Nikkei naik 0,04% pada 17.192,3. Indeks ASX 200 turun 0,60 % pada 5.397,50. Indeks Kospi naik 0,57 persen pada 2.044,55.

Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (22/10) naik 0,43 persen di 50,85 dollar per barel, terdukung komentar Rusia yang menegaskan komitmennya untuk bergabung dengan produsen untuk pemotongan produksi. Harga minyak alami kenaikan mingguan 1 persen. Harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan penguatan dollar AS. Namun jika optimisme pemotongan produksi minyak mentah OPEC meningkat, akan mendukung kenaikan harga minyak mentah.

Sedangkan harga emas spot LLG pada perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (22/10) berakhir naik 0,06 persen pada 1,266.66 dollar per tory ons, karena meningkatnya permintaan dari Asia mengimbangi dolar yang kuat. Logam mulia mengalami kenaikan mingguan 1 persen, pertama sejak pekan yang berakhir 30 September. Harga emas pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah tertekan penguatan dollar AS dan menguatnya sentimen kemenangan Hillary Clinton atas Donald Trump dalam debat calon presiden AS.

Dari pasar valas,  pada akhir pekan Dolar AS melonjak ke tertinggi tujuh bulan terhadap sekeranjang mata uang, sebagai minggu ketiga berturut-turut dari keuntungan, dengan menguatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS bulan Desember. EURUSD turun 0,43 persen pada 1.0881. GBPUSD turun 0.20 % pada 1.2228.  USDJPY turun 0,13 persen pada 103.80. Dollar AS selanjutnya berpotensi menguat dengan menguatnya ekpektasi kenaikan suku bunga AS Desember.

Dari pasar modal Indonesia, pada penutupan perdagangan Jumat sore (21/10), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir naik 0,10 persen pada 5409,24. Penguatan IHSG terpicu aksi beli saham investor asing. Menguatnya dollar AS dipicu harapan kuat kenaikan suku bunga Desember dapat memicu aksi profit taking. Namun diharapkan optimism ekonomi Indonesia dapat memberikan penguatan. IHSG  untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5385-5397 dan resisten 5419-5429. Saaham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini: ASRI, ASII, BBCA dan TLKM.

Data indikator ekonomi yang perlu dicermati hari ini adalah   Data perdagangan September, Nikkei Manufacturing PMI Oktober Jepang, FDI Q3 Indonesia, Inflation Rate September Singapura, Markit PMI Flash Oktober Perancis, Jerman, Zona Eropa, Manufacturing PMI Oktober Flash AS.

Editor : Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here