Pada akhir perdagangan Selasa dini hari (01/11), harga batubara Rotterdam naik setelah terjadi kecelakaan di tambang batubara Tiongkok yang memicu kekuatiran penurunan produksi.
Lima belas penambang telah dikonfirmasi tewas setelah ledakan mengguncang tambang batu bara di Chongqing, barat daya Tiongkok. Ledakan terjadi pada pagi hari tanggal 31 Oktober dimana 35 penambang sedang bekerja di bawah tanah di Tambang Batubara Jinshangou .
Biro inspeksi tambang batu bara lokal menyerukan semua tambang batu bara di wilayah tersebut untuk menghentikan produksi dan melakukan pemeriksaan keamanan.
Lebih dari 200 tim penyelamat sedang mencari para penambang yang hilang.
Tiongkok telah memiliki serentetan kecelakaan pertambangan termasuk satu pada bulan Maret tahun ini ketika 20 pekerja tewas dalam sebuah ledakan di provinsi Shanxi, China tengah.
Tiongkok adalah produsen dan konsumen terbesar dunia batu bara tetapi telah mengumumkan rencana untuk menutup lebih dari 1.000 tambang usang.
Di akhir perdagangan harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak November 2016 berada di posisi 84,35 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penguatan sebesar 2,00 dollar atau setara dengan 2,43 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Harga batubara selama bulan Oktober melonjak 21,45 persen, sebagian besar didukung lonjakan harga minyak mentah, penurunan produksi Tiongkok dan pelemahan dollar AS.
Malam nanti akan dirilis data ISM Manufacturing PMI dan Markit Manufacturing PMI Oktober, yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir berpotensi menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan turunnya pasokan batubara. Namun perlu dicermati aksi profit taking memanfaatkan lonjakan harga batubara.
Harga batubara berjangka berpotensi menguji level Resistance pada posisi 84,85 dollar dan Resistance kedua di level 85,35 dollar. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 82,85 dollar dan 82,35 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang