Kekuatan rupiah dalam perdagangan valas akhir bulan Oktober kembali berlanjut masuki perdagangan awal bulan November hari Selasa (1/11) sehingga BI akhirnya memperkuat kurs referensinya. Namun dari pantauan di pasar spot sesi Asia, rupiah yang dibuka lebih mantap dari perdagangan sebelumnya kini bergerak negatif.
Terpangkasnya kekuatan rupiah ini membuat arus modal asing keluar bursa lebih banyak dibandingkan arus masuknya sehingga tercetak net sell asing sebesar Rp37 miliar lebih. Tekanan jual yang dilakukan investor asing tersebut tidak mampu menekan IHSG yang sedang naik 0,2%.
Lihat: IHSG 1 November Dibuka Naik Terbantu Penguatan Rupiah
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak positif dengan posisi penguatan 0,01% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13048/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13036/US$. Demikian untuk kurs Jisdor ditetapkan BI ke posisi lebih lemah di 13036 dari perdagangan sebelumnya di 13051.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi kuat pada akhir perdagangan oleh lemahnya prospek harian dollar AS, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13070 dan resistance di 13010.
H Bara/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens