Pada penutupan perdagangan awal pekan Senin sore (07/11), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir naik 0,44 persen pada 5386,21. Sedangkan indeks LQ 45 berakhir naik 0,43 persen pada 917,42. Penguatan IHSG terpicu berbagai sentimen positif yaitu penguatan bursa Asia dan Eropa, kenaikan harga minyak mentah dan stabilnya pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sore ini bursa Asia berakhir di zona hijau. Semua indeks utama kawasan Asia membukukan hasil akhir positif.
Demikian juga bursa Eropa sore ini dibuka di zona positif.
Penguatan bursa Asia dan Eropa didorong sentimen dari AS dimana FBI memutuskan membebaskan kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton, menyatakakn Clinton tidak bersalah terkait penggunaan email pribadi saat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.
Lihat : FBI Bebaskan Clinton Dari Tuduhan Penyalahgunaan Email Pribadi
Kenaikan IHSG juga didukung menguatnya harga minyak mentah di sesi Asia.
Harga minyak mentah naik pada perdagangan Senin siang (07/11) di sesi Asia, terdorong upaya bargain hunting memanfaatkan penurunan tajam pada minggu sebelumnya yang membawa harga ke level terendah sejak awal Agustus karena fundamental yang lemah yang sedang berlangsung.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik 64 sen, atau 1,45 persen, pada $ 44,71 per barel. WTI mencapai $ 43,57 pada hari Jumat, terendah sejak 20 September.
Harga minyak mentah berjangka patokan Internasional Brent diperdagangkan pada $ 46,16 per barel, naik 58 sen, atau 1,27 persen, dari penutupan sebelumnya. Pada hari Jumat, patokan global telah jatuh serendah $ 45,08, terlemah sejak 11 Agustus.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik Lebih 1 Persen Terbantu Bargain Hunting
Penguatan bursa juga didukung hasil pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal ketiga sejalan dengan perkiraan ekonom.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia sejalan dengan perkiraan ekonom pada kuartal ketiga sebagai upaya Presiden Joko Widodo memacu ekonomi bangsa ke jalur pertumbuhan yang lebih tinggi
Produk domestik bruto meningkat 5,02 persen pada kuartal ketiga dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan 5,19 persen direvisi pada kuartal kedua, demikian rilis biro statistik di Jakarta, Senin (07/11).
Estimasi median dari 22 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg adalah untuk pertumbuhan 5,08 persen.
Lihat : Ekonomi Indonesia Q3 Tumbuh 5,02 Persen, Sejalan Dengan Perkiraan
Sore ini terpantau 170 saham menguat dan 133 saham melemah. Transaksi saham terjadi sebanyak 10,99 miliar saham dengan nilai nominal Rp.6,95 triliun, dengan frekuensi sebanyak 310,884 kali.
Pada sore ini, IHSG terdukung oleh 9 sektor yang positif, dengan penguatan tertinggi sektor Pertambangan yang melonjak 2,75 persen.
Namun pada akhir perdagangan sore aksi profit taking investor asing terus berlanjut, dengan dana asing yang keluar pasar modal mencapai net Rp. 1,08 triliun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya IHSG berpotensi menguat terbatas dengan perkiraan bursa Wall Street menguat setelah FBI membebaskan Hillary Cilnton dari tuduhan penyalahgunaan email pribadi. Juga diharapkan terjadi aksi beli saham didukung optimisme ekonomi Indonesia. Secara teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5363-5341, dan kisaran Resistance 5411-5433.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang