Dollar AS Menguat, Minyak Mentah Lemah : Sentimen Penggerak Pasar Global

637

Bursa Saham AS ditutup mixed pada akhir perdagangan hari Kamis dinihari (17/11), dengan harapan positif kebijakan ekonomi Presiden AS terpilih Donald Trump mengimbangi sentimen bearish penurunan minyak mentah dan sektor keuangan. Indeks Dow Jones turun 0,29 persen, menjadi ditutup pada 18,868.14, dengan penurunan tertinggi saham JPMorgan Chase. Indeks S & P 500 tergelincir 0,16 persen, menjadi berakhir pada 2,176.94, dengan sektor keuangan memimpin delapan sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq naik 0,36 persen, menjadi ditutup pada 5,294.58.

Pasar Asia dibuka mixed pada hari Kamis (17/11), mengikuti bursa Wall Street dan pelemahan minyak mentah. Terpantau Indeks Nikkei turun 0,37% pada 17.796,74. Indeks ASX 200 naik 0,03 % pada 5.329,30. Indeks Kospi turun 0,10 persen pada 1.977,58.

Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS pada akhir perdagangan Kamis dinihari (17/11) turun 0,52  persen di 45,57 dollar per barel, tertekan peningkatan persediaan minyak mentah mingguan AS yang dilaporkan melebihi perkiraan. harga minyak mentah berpotensi turun dengan meningkatnya persediaan dan penguatan dollar AS

Sedangkan harga emas spot LLG pada akhir perdagangan Kamis dinihari (17/11) berakhir turun 0,15 persen pada 1,226.17 dollar per troy ons, tertekan penguatan dolar AS. Harga emas pada perdagangan selanjutnya berpotensi bergerak lemah dengan menguatnya dollar AS.

Dari pasar valas, Dolar AS naik ke dekat 14-tahun tertinggi terhadap sekeranjang mata uang pada hari Rabu, terkait pada kebijakan pro-pertumbuhan di bawah Presiden terpilih AS Donald Trump dan meningkatknya harapan pada kenaikan suku bunga Federal Reserve pada bulan Desember. EURUSD turun 0,28 persen pada 1.0689. GBPUSD turun 0.10 % pada 1.2441.  USDJPY turun 0,11 persen pada 109.06. Dollar AS selanjutnya berpotensi naik dengan menguatnya harapan kenaikan suku bunga AS bulan Desember. Malam nanti jika data inflasi terealisir meningkat akan menguatkan dollar AS.

Dari pasar modal Indonesia, Pada penutupan perdagangan Rabu sore (16/11), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir melonjak 2,11 persen pada 5185,47. Penguatan IHSG terbantu penguatan Rupiah. Masih banyak saham-saham besar yang murah sehingga memberikan potensi akumulasi saham lanjutan. Sentimen positif dari domestik datang dari kebijakan suku bunga BI dan kondisi politik dan keamanan yang kondusif. Sentimen negative datang dari sentimen Trumpenomics dan juga pelemahan harga minyak mentah yang membayangi pergerakan saham kawasan Asia dan juga IHSG. IHSG  untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5077-5131 dan resisten  5220-5255. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini: BBTN, ASII, WTON dan ICBP.

Data indikator ekonomi yang perlu dicermati hari ini Unemployment Rate, unemployment Change Oktober Australia, Neraca Perdagangan Oktober Singapura, Keputusan suku bunga BI, Unemployment Rate Oktober Hong Kong, Retail Sales Oktober Inggris Raya, Inflation Rate Oktober Zona Eropa, Inflation Rate Oktober, Housing Starts Oktober, Jobless Claim AS.

Editor : Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here