Pada penutupan perdagangan Jumat sore (18/11), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir turun 0,44 persen pada 5170,11. Sedangkan indeks LQ 45 berakhir turun 0,36 persen pada 867,56. Pelemahan IHSG tertekan pelemahan Rupiah dan harga minyak mentah.
Terpantau mata uang Rupiah berakhir melemah. Pasangan kurs USDIDR menguat 0,41 persen pada 13,428.
Pelemahan IHSG juga tertekan merosotnya harga minyak mentah. Harga minyak mentah jatuh pada perdagangan sesi Asia hari Jumat siang (18/11) tertekan penguatan dollar AS mengalahkan harapan kesepakatan pemotongan produksi OPEC.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 27 sen atau 0,59 persen, pada $ 45,15 per barel.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka internasional Brent turun 20 sen, atau 0,43 persen, pada 46,29 per barel.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Merosot Terganjal Penguatan Dollar AS
Sore ini terpantau 106 saham menguat dan 176 saham melemah. Transaksi saham terjadi sebanyak 10,13 miliar saham dengan nilai nominal Rp.5,30 triliun, dengan frekuensi sebanyak 251,338 kali.
Pada sore ini, IHSG tertekan oleh 7 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi sektor Pertambangan yang merosot 1,90 persen.
Sore ini aksi profit taking investor asing terjadi. Terpantau dana asing yang keluar pasar modal mencapai net Rp 129,44 miliar lebih.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya IHSG akan bergerak positif dengan aksi beli saham setelah pelemahan IHSG hari ini. Secara teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5154-5137, dan kisaran Resistance 5185-5202.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang