Pergerakan saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) pada perdagangan sesi pertama hari Rabu (23/11) masih terpukul melanjutkan profit taking sebelumnya. Secara teknikal laju saham SMGR masih menunjukkan sinyal bearish demikian juga secara fundamental kinerja keuangan perseroan yang kurang mantap terus membayanginya.
Di tengah maraknya pembangunan infrastruktur, hasil penjualan semen SMGR menurun pada kuartal ketiga lalu dikarenakan turunnya harga semen tersebut yang terlihat dalam laporan keuangan interim pada hari Selasa (22/11). Penjualan SMGR hanya Rp19,08 triliun periode Q3-2016 sedangkan Q3-2015 mencapai Rp19,11 triliun. Penurunan pendapatan tersebut membuat laba bersihnya hanya Rp2,7 triliun sedangkan tahun lalu mencapai Rp3,4 triliun.
Beberapa hari terakhir banyak saham-saham tambang dan perkebunan bergerak bullish dikarenakan kenaikan produk andalan mereka seperti CPO dan juga batubara. Dan untuk emiten pabrikan semen ini, harga semen yang tinggi dapat mengangkat nilai saham yang tertekan kuat sejak perdagangan bulan Agustus.
Diawal perdagangan Rabu pagi (22/11), saham SMGR dibuka flat pada posisi 8425 dan kini bergerak pada kisaran 8375 dengan volume perdagangan saham sudah mencapai 15 ribu lot saham. Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, indikator MA masih bergerak turun dengan indikator Stochastic juga masih turun pada area jenuh jual. Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik dengan +DI yang bergerak turun menunjukan pergerakan SMGR rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading selanjutnya pada target level support di level 8310 hingga target resistance di level 8490.
Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang