Lambat laun rupiah mulai meninggalkan kisaran 13500 masuki perdagangan saham sesi kedua hari Jumat (25/11) setelah dibuka lebih rendah di awal perdagangan tadi. Usaha rebound rupiah hari terakhir pekan ini mampu menepis kekuatan dollar yang masih kuasai pasar valas global. Posisi rupiah awal perdagangan merupakan posisi terendah sejak Februari 2016.
Dalam perdagangan bursa saham setelah sesi pertama ditutup, pergerakan rupiah kurang kuat menambah modal asing masuk bursa hingga mencapai net sell asing sebesar Rp13 miliar. Tekanan jual investor asing tersebut tidak dapat menekan IHSG yang sedang naik 0,2%.
Lihat: IHSG 25 November Sesi 1 Naik Terdorong Penguatan Rupiah
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot siang ini bergerak positif dengan posisi penguatan 0,20% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13531/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13570/US$. Untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperlemah dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia lemah di 13570 dari perdagangan sebelumnya di 13540, demikian kurs transaksi antar bank juga diperlemah ke 13638 dari perdagangan sebelumnya 13608.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi kuat oleh bangkitnya kembali optimisme investasi di tanah air, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di kisaran support di 13600 dan resistance di 13500.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens