Pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (28/11), harga batubara Rotterdam ditutup naik terpicu pelemahan dollar AS.
Dolar AS jatuh terhadap rival utama pada hari Jumat karena investor mengambil keuntungan dari mundurnya imbal hasil obligasi AS dan seminggu yang pendek untuk mengkonsolidasikan keuntungan yang telah mendorong mata uang ke puncak hampir 14 tahun.
Pelemahan dollar AS membuat harga batubara rotterdam yang dijual dalam mata uang dollar AS menjadi lebih murah, sehingga permintaannya meningkat.
Harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Desember 2016 berakhir naik di posisi 82,40 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami kenaikan sebesar 0,15 dollar atau setara dengan 0,18 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Secara mingguan harga batubara Rotterdam naik 3,45 persen, sebagian besar terdukung pelemahan dollar AS, penutupan produksi di Kanada dan aksi bargain hunting.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan potensi penurunan harga minyak mentah tertekan ketidakpastian menjelang pemotongan produksi OPEC tanggal 30 November ini.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Support pada posisi 81,90 dollar dan Suppport kedua di level 81,40 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 82,90 dollar dan 83,40 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang