Harga minyak mentah tergelincir pada perdagangan sesi asia Jumat (02/12) setelah investor melakukan aksi profit taking setelah Brent menyentuh tertinggi 16-bulan pada hari Kamis. Demikian juga dengan kesepakatan OPEC-Rusia tentang pengurangan produksi memunculkan pertanyaan cara pelaksanaan kesepakatan.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) di $ 50,63, turun 43 sen, atau 0,84 persen.
Harga minyak mentah berjangka patokan Internasional Brent diperdagangkan pada $ 53,30 per barel, turun 64 sen, atau 1,19 persen.
Minyak mentah berjangka Brent dan WTI melonjak lebih dari 10 persen sejak perjanjian Rabu oleh anggota OPEC dan Rusia untuk mengurangi produksi minyak mentah oleh gabungan 1,5 juta barel per hari.
Analis sekarang memfokuskan perhatian mereka pada pelaksanaan kesepakatan, perjanjian pertama sejak tahun 2001 oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia untuk mengkoordinasikan pengurangan produksi.
Namun para pedagang mengatakan pasar secara luas tetap optimis dalam jangka panjang tentang kesepakatan yang dirancang untuk membantu membawa pasar minyak kembali seimbang.
Para pedagang mengatakan perkembangan harga di minyak mentah berjangka selama beberapa hari mendatang harus memberikan bukti tingkat optimisme pasar untuk kesepakatan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah untuk perdagangan mendatang akan melemah dengan aksi profit taking. Malam nanti jika data NFP AS menguat akan memperkuat dollar AS dan melemahkan harga minyak. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 50,10-$ 49,60, sedangkan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 51,10 -$ 51,60.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang