Pada penutupan perdagangan Rabu sore (07/12), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir turun 0,14 persen pada 5265,37. Sedangkan indeks LQ 45 berakhir turun 0,34 persen pada 881,39. Pelemahan IHSG terganjal aksi profit taking investor asing.
Pada akhir perdagangan sore ini mata uang Rupiah berakhir kuat. Pasangan kurs USDIDR melemah -0,28 persen pada 13,333.
Sore ini juga terpantau bursa Asia menguat. Semua indeks utama kawasan Asia berakhir di zona hijau.
Namun kenaikan Rupiah dan bursa Asia tidak berhasil mendorong kenaikan IHSG. Sore ini IHSG tertekan aksi profit taking investor asing. Terpantau dana asing yang keluar pasar modal mencapai net Rp 339,08 miliar.
Sore ini terpantau 128 saham menguat dan 201 saham melemah. Transaksi saham terjadi sebanyak 9,61 miliar saham dengan nilai nominal Rp.7,69 triliun, dengan frekuensi sebanyak 308,943 kali.
Pada sore ini, IHSG tertekan oleh 7 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi sektor Infrastruktur yang turun 0,92 persen.
Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS oleh EIA yang diindikasikan terjadi penurunan. Jika hasil ini terealisir akan menguatkan harga minyak mentah dan mengangkat bursa Wall Street.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya IHSG akan bergerak positif jika bursa Wall Street terealisir positif. Juga akan mencermati pergerakan harga minyak mentah. Secara teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5244-5221, dan kisaran Resistance 5290-5315.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang