Di bulan November lalu, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melakukan kegiatan eksplorasi dengan berfokus pada komoditas emas dan nikel dengan jumlah pengeluaran preliminary sebesar Rp1,63 miliar, biaya ini lebih rendah dari biaya bulan sama tahun sebelumnya yang waktu itu sekitar Rp1,7 miliar.
Adapun kegiatan eksplorasi emas Antam dilaksanakan di daerah Pongkor, Jawa Barat dengan biaya Rp717,72 juta sedangkan untuk eksplorasi nikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara menghabiskan biaya sebesar Rp908,71 miliar.
Dari kedua komoditas diatas, kontribusi paling banyak menyumbang penjualan adalah emas sekitar Rp4,36 triliun atau 68% dari total penjualan. Berikutnya nikel dengan Rp1,49 triliun atau 23% dari total penjualan.
Untuk pergerakan harga sahamnya pada lantai bursa perdagangan saham hari Selasa (13/12) saham ANTM dibuka lemah pada level 940 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 945. Anjloknya nilai saham cukup signfikan hingga 4 persen lebih memperdagangkan saham sebanyak 1,3 juta lot saham. Ini merupakan hari ketiga berturut alami tekanan jual yang cukup besar.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham ANTM sebelumnya bearish dengan indikator MA masih bergerak naik, selain itu indikator Stochastic bergerak turun di area tengahnya.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak flat dengan posisi +DI bergerak datar yang menunjukan pergerakan ANTM dalam koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, rekomendasi trading berikutnya pada target level support di level 885 dan level resistance di 970.
Lens Hue/VMN/VB/ Senior Analyst-Vibiz Research Center Editor: Jul Allens