The Federal Reserve AS telah mengadakan pertemuan Selasa-Rabu ini untuk menetapkan suku bunga AS. Ekspektasi kenaikan suku bunga AS terus menguat. Menurut alat FedWatch CME Group, ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga berada di atas 90 persen. Dinihari nanti pasar global akan mengetahui keputusan suku bunga AS yang diperkirakan akan dinaikkan 25 basis poin.
Bursa Saham AS dinihari tadi ditutup kembali mencetak rekor tertinggi baru menjelang pengumuman suku bunga AS. Indeks Dow Jones naik 0,58 persen, ke 19,911.21, dengan kenaikan tertinggi saham Intel . Indeks S & P 500 naik 0,65 persen, menjadi ditutup pada 2,271.72, dengan sektor energi memimpin sembilan sektor yang lebih tinggi. Indeks Nasdaq naik 0,95 persen, ke 5,463.83.
Pasar Asia dibuka naik pada awal perdagangan Rabu (14/12) mengikuti kenaikan tinggi bursa Wall Street. Indeks Nikkei dibuka naik 0,15% pada 19.270,01. Terpantau Indeks ASX 200 naik 0,73 % pada 5.585,60. Sedangkan Indeks Kospi naik 0,31 persen pada 2.042,37.
Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS pada akhir perdagangan Rabu dinihari (14/12) naik 0,28 persen di 52,98 dollar per barel, setelah permintaan yang kuat di Asia dan pemotongan pasokan Abu Dhabi, Kuwait dan Qatar sebagai bagian dari pembatasan produksi OPEC dan eksportir lainnya. Namun profit taking setelah kenaikan kemarin juga membayangi pasar minyak mentah. Harga minyak mentah berpotensi melemah dengan peningkatan persediaan minyak mentah mingguan seperti yang dilaporkan API.
Sedangkan harga emas spot LLG pada akhir perdagangan Rabu dinihari (14/12) berakhir turun 0,5 persen pada 1,155.91 dollar per troy ons, menjelang pertemuan dua hari dari Federal Reserve AS yang diperkirakan akan memutuskan kenaikan suku bunga kedua dalam satu dekade. harga emas untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak lemah dengan menguatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS.
Dari pasar valas, Dollar AS stabil menjelang keputusan suku bunga AS dinihari nanti. EURUSD turun 0,12% pada 1.0622. GBPUSD turun 0.16 % pada 1.2656. USDJPY naik 0,14 persen pada 115.17. Dollar AS terus lanjutkan penguatan menjelang keputusan suku bunga AS dan jika The Fed menaikkan suku bunga AS dinihari nanti akan menguatkan dollar AS.
Dari pasar modal Indonesia, Pada penutupan perdagangan Selasa sore (13/12), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir turun 0,27 persen pada 5293,62. Pelemahan IHSG terpicu aksi profit taking investor lokal menjelang pertemuan The Fed AS untuk keputusan kenaikan suku bunga. Semakin menguatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS akan dapat semakin menekan Rupiah dan membuat asing melakukan profit taking. IHSG untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5238-5250 dan resisten 5310-5338. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini: ADRO, LSIP, SMRA dan INDF.
Hari ini pasar akan mencermati banyak data ekonomi yaitu Unemployment Rate November Korsel, Consumer Confidence Desember Australia, Tankan Manufaktur dan Non Manufaktur Q4, produksi Industri Oktober Jepang, Unemployment Rate Oktober Inggris, Produksi Industri Oktober Zona Eropa, Retail Sales November, Produksi Industri November, persediaan minyak mentah mingguan AS, Hasil pertemuan The Fed untuk Keputusan suku bunga AS.
Editor : Jul Allens