Bank Indonesia pada akhir tahun ini, Jumat (30/12) merilis uang yang beredar di Indonesia. Seperti yang dilansir dalam website Bank Indonesia, dinyatakan bahwa pertumbuhan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) meningkat pada November 2016.
Posisi M2 tercatat sebesar Rp4.867,6 triliun atau tumbuh sebesar 9,3% (yoy), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 7,5% (yoy). Berdasarkan komponennya, peningkatan pertumbuhan M2 bersumber dari komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang kuasi yang masing-masing tumbuh sebesar 12,5% (yoy) dan 8,4% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan di Oktober 2016 yang tercatat masing-masing sebesar 10,3% (yoy) dan 6,8% (yoy).
Pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh kenaikan pertumbuhan kredit perbankan. Kredit yang disalurkan perbankan pada akhir November 2016 tercatat sebesar Rp4.314,2 triliun atau tumbuh 8,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan Oktober 2016 yang tumbuh sebesar 7,4% (yoy).
Bank Indonesia juga menjelaskan bahwa suku bunga kredit tercatat menurun, sementara pergerakan suku bunga simpanan berjangka tercatat bervariasi. Pada November 2016, suku bunga kredit tercatat sebesar 12,16%, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 12,21%. Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 1 dan 3 bulan masing-masing tercatat sebesar 6,36% dan 6,69%, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 6,46% dan 6,75%.
Disisi lain, suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 6, 12, dan 24 bulan tercatat masing-masing sebesar 7,12%, 7,40%, dan 7,36%, meningkat dibandingkan bulan Oktober 2016 yang masing masing sebesar 7,02%, 7,39%, dan 7,31%.