Bursa Saham AS ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan Jumat dinihari (30/12) dalam perdagangan ringan akhir tahun terganjal pelemahan minyak mentah. Indeks Dow Jones ditutup pada 19.819,78, turun 0,07%. Indeks S & P 500 dituutup pada 2.249,26, turun 0,03%. Indeks NASDAQ ditutup pada 5.432,09, turun 0,12%
Pasar Asia bergerak mixed pada awal perdagangan Jumat (30/12) setelah bursa Wall Street merosot. Terpantau Indeks Nikkei turun 0,64% pada 19.023,45 tertekan penguatan Yen. Indeks ASX 200 turun 0,19 % pada 5.688,10 tertekan saham keuangan dan energi. Indeks Kospi naik 0,10 persen pada 2.026,46 terdukung meningkatnya inflasi.
Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS pada akhir perdagangan Jumat dinihari (30/12) merosot 0,39 persen di 53,85 dollar per barel, setelah kenaikan mengejutkan dalam persediaan AS yang telah mendorong minyak mentah global ke tingkat tertinggi sejak Juli tahun lalu. Persediaan minyak mentah naik 614.000 barel dalam pekan sampai 23 Desember, sebagai kilang memotong impor minyak mentah, Administrasi Informasi Energi melaporkan. Harga minyak mentah berpotensi bergerak turun dengan meningkatnya persediaan minyak mentah mingguan yang dilaporkan EIA.
Sedangkan harga emas spot LLG pada akhir perdagangan Jumat dinihari (30/12) berakhir naik 1,1 persen pada 1,154.54 dollar per troy ons, naik tertinggi lebih dari dua minggu karena imbal hasil obligasi AS turun yang mengurangi daya tarik dolar AS terhadap mata uang safe haven seperti yen Jepang. Harga emas untuk perdagangan selanjutnya berpotensi naik dengan pelemahan dollar AS. Namun jika pelemahan bursa Wall Street menekan bursa global, akan mengangkat harga emas..
Dari pasar valas, Euro melonjak ke level tertinggi dalam tiga minggu di perdagangan Asia dalam perdagangan tipis pada hari Jumat, tapi berada di jalur untuk pelemahan tahunan pada ekspektasi bahwa kebijakan Presiden AS terpilih Donald Trump akan meningkatkan inflasi dan mendorong Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunga kecepatan yang lebih cepat. Terpantau pagi ii EURUSD naik 0,67% pada 1.0556. GBPUSD naik 0.23 % pada 1.2287. USDJPY turun 0,16 persen pada 116.33. Dollar AS berpotensi menguat dengan tingginya ekspektasi kebijakan pemetintahan Trump dan hawkishnya kenaikan suku bunga AS.
Dari pasar modal Indonesia, mengakhiri perdagangan saham hari Kamis (29/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rally kuat hingga naik 1,8 persen pada posisi 5302,57. Penguatan IHSG terdukung oleh aksi window dressing lanjutan yang dilakukan banyak oleh investor lokal di tengah pelemahan rupiah. Rally juga mendapat dukungan dari penguatan harga minyak mentah di pasar komoditi internasional.. Sentimen positif masih datang dari aksi window dressing yang datang dari investor asing dengan proyeksi penguatan rupiah
IHSG untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5139-5184 dan resisten 5327-5370. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini: BBNI, ANTM, EXCL dan SCMA.
Hari ini pasar akan mencermati Inflation Rate Desember Korea Selatan, Private Sector Credit November Australia, Money Supply November Indonesia.
Editor : Jul Allens