Memulai perdagangan pasar valas tanah air hari kedua pekan ini (10/1), kekuatan kurs rupiah yang awal pekan mencetak penguatan kembali dibuka lebih tinggi dan bergerak sangat kuat mengalahkan dollar AS. Anjloknya dollar terhadap banyak rival utamanya membuat pijakan rupiah untuk rally sangat kuat, dan didukung juga oleh penguatan kurs referensi perdagangan hari ini oleh BI.
Namun kuatnya rupiah pagi ini belum menambah aliran masuk modal investor asing melebihi arus keluar di bursa saham hingga tercetak net sell sebesar Rp26 miliar lebih. Tekanan jual investor asing tersebut membuat IHSG yang dibuka kuat terpukul hingga 0,3%.
Lihat: IHSG 10 Januari Bergerak Lemah Terganjal Anjloknya Minyak Mentah
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak positif dengan posisi penguatan 0,62% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13278/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13329/US$. Namun untuk kurs Jisdor ditetapkan BI ke posisi lebih lemah di 13320 dari perdagangan sebelumnya di 13385.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi lemah pada akhir perdagangan oleh usaha kuatnya pergerakan dollar AS di pasar internasional, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13420 dan resistance di 13330.
H Bara/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens