Setelah melantai di bursa saham selama 1 tahun lebih, nilai saham PT Indonesia Pondasi Raya Tbk. (IDPR) telah anjlok sebesar 24% lebih. Gerakan bearish yang mendera saham IDPR mulai terjadi sejak perdagangan bulan Juli tahun 2016 setelah mencapai posisi saham tertinggi sejak IPO. Dan sejak awal tahun, saham bergerak naik moderat dengan volume perdagangan yang tidak seramai saat awal-awal IPO.
Lihat: Pencatatan Perdana Saham IDPR
Perseroan yang mencatatkan perdana sahamnya di bursa tanggal 10 Desember 2015 tersebut berhasil mendapatkan dana IPO sebesar Rp387,84 miliar, dan hingga awal tahun 2017 dana yang cukup besar tersebut masih bersisa. Sisa dana IPO setelah digunakan sesuai rencana tinggal Rp20,27 miliar, dan ada sekitar Rp350,27 miliar habis digunakan.
Untuk perkembangan pergerakan sahamnya di lantai bursa hari Rabu (11/1), saham IDPR yang dibuka flat pada posisi 1140 langsung melesat tinggi hingga mencapai kisaran 1195 atau naik sekitar 4 persen. Dan untuk jumlah saham yang diperdagangkan hari ini baru mencapai 75 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham IDPR perdagangan sebelumnya bearish dengan indikator MA bergerak turun dan indikator Stochastic naik mendekati area jenuh belinya.
Sementara itu indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan +DI yang juga bergerak datar menunjukan pergerakan IDPR rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading selanjutnya pada target level support di level 2210 hingga target resistance di level 2270.
Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang