Pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (16/01), harga batubara Rotterdam berakhir lemah tertekan merosotnya harga minyak mentah.
Harga minyak mentah berakhir merosot pada akahir perdagangan akhir pekan, Sabtu dinihari (14/01) dan mencatat kerugian mingguan pertama dalam lima minggu terpicu keraguan untuk pelaksanaan pemotongan produksi OPEC, dengan sentimen memburuk oleh kekhawatiran atas kesehatan ekonomi dunia konsumen minyak terbesar kedua Tiongkok.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) berkhir turun 64 sen, atau 1,2 persen, ke $ 52,37. Untuk minggu ini, berakhir anjlok 3 persen tergerus peningkatan ekspor Irak dan produksi AS, juga keraguan pemotongan produksi OPEC dan penguatan dollar AS.
Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional untuk harga minyak, diperdagangkan turun 58 sen, atau 1 persen, di $ 55,43 per barel pada 02:34 ET (1934 GMT) pada hari Jumat.
Lihat : Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Merosot 1 Persen, Mingguan Anjlok 3 Persen
Dengan pelemahan harga minyak mentah tersebut, harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Februari 2017 turun di posisi 84,90 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar -0,40 dollar atau setara dengan -0,47 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Secara mingguan harga batubara masih tinggi, melonjak 7,74 persen. Lonjakan batubara terdorong melonjaknya harga minyak mentah dan terjadinya penurunan produksi batubara AS tahun 2016.
Pasar akan mencermati pidato yang direncanakan pada hari Selasa oleh Perdana Menteri Inggris Theresa May apakah negara Inggris akan mengambil pendekatan lunak atau keras untuk Brexit. Kekuatiran Brexit akan melemahkan poundsterling, dan sebaliknya menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan penguatan dollar AS. Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Support pada posisi 84,40 dollar dan Support kedua di level 83,90 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 85,40 dollar dan 85,90 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang