Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (14/01) ditutup turun. Pelemahan harga kakao terjadi setelah dicapainya kesepakatan antara pemerintah Pantai Gading dengan kelompok tentara pemberontak terkait pembayaran bonus.
Tentara yang tidak puas di Pantai Gading mencapai kesepakatan dengan pemerintah Jumat menyelesaikan sengketa pembayaran bonus yang telah mengancam untuk menyalakan kembali pemberontakan tentara nasional, negosiator untuk pemberontak mengatakan.
Tentara, kebanyakan dari mereka mantan pejuang pemberontak, meluncurkan pemberontakan di Bouake seminggu yang lalu yang cepat mendapatkan momentum di atas kakao petani di dunia hingga pemerintah terpaksa menyerah pada tuntutan para pemberontak ‘setelah dua hari.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Maret 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup turun. Harga komoditas tersebut ditutup turun sebesar -17 dollar atau -0,76 persen pada posisi 2.213 dollar per ton.
Secara mingguan harga kakao turun -2,12 persen, sebagian besar terpicu meredanya kerusuhan di Pantai Gading akhir pekan lalu dan peningkatan produksi di Pantai Gading.
Pasar akan mencermati pidato yang direncanakan pada hari Selasa oleh Perdana Menteri Inggris Theresa May apakah negara Inggris akan mengambil pendekatan lunak atau keras untuk Brexit. Kekuatiran Brexit akan melemahkan poundsterling, dan sebaliknya menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan melemah terbatas dengan penguatan dollar AS. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 2.160 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.110 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi kenaikan ada pada 2.260 dollar dan 2.310 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang