Mengakhiri perdagangan saham akhir pekan (6/1), saham PT. Vale Indonesia Tbk. (INCO) anjlok parah hingga turun 16 persen lebih setelah 3 pekan bergerak bullish. Terjunnya saham INCO ke posisi terburuk sejak bulan Juli 2016 dipicu oleh anjloknya harga nikel dan menghiraukan peningkatan prospek bisnis perseroan di tahun 2017.
Harga nikel di pasar komoditi internasional hari Kamis (12/1) anjlok tajam hingga 3 persen lebih ke kisaran 10100 setelah sebelumnya di posisi 10500. Jika melihat pergerakan harga nikel sepanjang bulan Januari 2017 alami penurunan hingga 8 persen lebih.
Untuk prospek bisnis di tahun 2017, INCO diberitakan meningkatkan target pendapatan menjadi USD744 juta setelah target pendapatan tahun 2016 hanya USD585 juta. Demikian juga dengan bottom line ditinggikan menjadi USD53 juta dari target tahun lalu USD35 juta.
Setelah pasar saham akhir pekan (13/1) dibuka, saham Saham INCO langsung turun ke posisi 2800 setelah sebelumnya ditutup pada posisi 2950. Kemudian saham terus tertekan hingga ke posisi 2480 dengan volume perdagangan saham mencapai 140 juta saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham INCO anjlok parah dengan indikator MA menurun dan indikator Stochastic turun masuki area jenuh jualnya.
Sementara itu indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar dengan +DI bergerak turun berpotensi dalam tekanan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, rekomendasi saham INCO berikutnya pada kisaran support di posisi 2426 dan level resisten di 2845.
Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang