Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik Terdukung Pelemahan Dollar AS

587

Harga minyak mentah naik pada perdagangan sesi Asia hari Rabu (18/01) terdukung pelemahan dolar AS, walaupun kenaikan dibatasi oleh perkiraan peningkatan produksi AS.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan naik 10 sen atau 0,19 persen, menjadi $ 52,58 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional untuk harga minyak, naik 10 sen atau 0,18 persen, pada $ 55,57 per barel.

Dolar diperdagangkan dekat level terendah dalam enam minggu terhadap sekeranjang mata uang setelah Presiden AS terpilih Donald Trump mengatakan bahwa greenback yang kuat menyakiti daya saing AS.

Sebuah pelemahan dollar AS  membuat minyak mentah dalam denominasi dolar lebih murah bagi pengguna mata uang lainnya, berpotensi memacu permintaan bahan bakar.

Minyak telah memeproleh dukungan dari eksportir minyak mentah Arab Saudi, yang mengatakan akan mematuhi secara ketat untuk komitmennya untuk memangkas produksi di bawah perjanjian antara Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya.

Berdasarkan perjanjian tersebut, OPEC, Rusia dan produsen non-OPEC telah berjanji untuk memangkas produksi minyak oleh hampir 1,8 juta barel per hari, awalnya selama enam bulan, untuk membawa persediaan kembali sejalan dengan konsumsi.

Pemotongan hasil yang disepakati oleh OPEC dan lain-lain yang mungkin sebagian besar berasal dari lapangan dan pemeliharaan kilang, BMI Research mengatakan dalam sebuah catatan. Dikatakan produsen minyak diperkirakan menggunakan volume yang lebih rendah yang diperlukan untuk pembangkit listrik dalam negeri dalam upaya untuk mempertahankan volume ekspor.

Pada saat yang sama, produksi minyak AS akan meningkat menuju 9 juta barel per hari, pemerintah AS mengatakan pada hari Selasa, menyediakan tekanan untuk minyak berjangka.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik dengan pelemahan dollar AS. Juga akan mencermati pelaksanaan kesepakatan pemotongan produksi OPEC dan Non OPEC, jika terjadi pemotongan akan mengangkat harga dan sebaliknya. Namun peningkatan produksi minyak mentah AS diperkirakan masih menekan harga minyak mentah selanjutnya. Harga minyak mentah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 53,10 dan $ 53,60, namun jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 52,10 dan $ 51,60.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here