Pidato Trump Lemahkan Dollar AS; Wall Street, Minyak dan Emas Naik

672

Bursa saham AS ditutup lebih tinggi pada akhir pekan Sabtu dinihari (23/01) terpicu pidato optimis pertama Donald Trump setelah resmi menjadi Presiden AS. Indeks Dow Jones naik 0,48 persen, menjadi ditutup pada 19,827.25, dengan kenaikan tertinggi saham Merck. Indeks S & P 500 naik 0,34 persen, menjadi berakhir pada 2,271.31, dengan sektor telekomunikasi memimpin sembilan sektor yang lebih tinggi. Indeks Nasdaq naik 0,28 persen, menjadi ditutup pada 5,555.33.

Bursa Asia dibuka mixed pagi ini setelah bursa Wall Street naik pada akhir pekan setelah pelantikan Donald Trump. Terpantau Indeks Nikkei merosot 1,05 % pada 18.937,42 tertekan penguatan Yen. Indeks ASX 200 turun 0,34 % pada 5.635,50 tertekan pelemahan saham industri. Indeks Kospi naik 0,23 persen pada 2.070,37.

Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (21/01) naik 2,0 persen di 52,42 dollar per barel, terdukung harapan bahwa pertemuan akhir pekan produsen minyak utama dunia akan menunjukkan kepatuhan untuk kesepakatan penurunan produksi global. Harga minyak mentah berpotensi naik dengan harapan tercapainya target kesepakatan pemotongan produksi OPEC dan non OPEC.

Sedangkan harga emas spot LLG pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (21/01) berakhir naik 0,64 persen pada 1,212.47 dollar per troy ons, setelah pernyataan Presiden AS terpilih Donald Trump dilantik melemahkan dollar AS. Harga emas untuk perdagangan selanjutnya berpotensi naik dengan melemahnya dollar AS dan meningkatnya permintaan Tiongkok menjelang Tahun Baru Imlek..

Dari pasar valas, Indeks dolar AS jatuh ke posisi terendah pada akhir pekan setelah pidato Trump yang menyalakan kembali beberapa kekhawatiran kebijakan proteksionis. EURUSD naik 0,34% pada 1.0699.  GBPUSD naik 0.26 % pada 1.2373.  USDJPY turun 0,24 persen pada 114.58.  Dollar AS diperkirakan melemah dengan masih terpengaruh pernyataan Trump untuk nada proteksionis.

Dari pasar modal Indonesia, Pada penutupan perdagangan Jumat sore (20/01), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir turun 0,84 persen pada 5254,31. Pelemahan IHSG terdorong pelemahan mata uang Rupiah. Sentimen positif hari ini akan datang dari kenaikan harga minyak mentah dan prospek penguatan kurs rupiah pasca merosotnya dollar AS. IHSG  untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5215-5231 dan resisten  5300-5325.  Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini:  ADRO, BBTN, SMGR dan EXCL.

Hari ini pasar akan mencermati data FDI Q4 Indonesia, Inflation Rate Desember Singapura, Consumer Confidence Januari Zona Eropa.

Editor : Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here