Bursa saham AS merosot pada akhir perdagangan Selasa dinihari (24/01), terpicu kehati-hatian investor menantikan rincian lebih lanjut kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump.Indeks Dow Jones turun 0,14 persen ke 19,799.85, dengan penurunan tertinggi saham General Electric. Indeks S & P 500 turun 0,27 persen ke 2,265.20, dengan sektor energi memimpin enam sektor yang lebih rendah dan Indeks Nasdaq tergelincir 0,04 persen ke 5,552.94.
Bursa Asia dibuka mixed pagi ini oleh sentimen kebijakan ekonomi Trump dan anjloknya saham Takata. Terpantau Indeks Nikkei merosot -0.11% pada 18870.77 tertekan penguatan Yen. Indeks ASX 200 naik 0.33% pada 5629.30 . Indeks Kospi turun 0,23 persen pada 2061.28.
Dari pasar komoditas, Harga minyak mentah retreat pada akhir perdagangan awal pekan (24/01) tertekan meningkatnya jumlah kilang untuk produksi minyak mentah AS mengatasi upaya pengurangan produksi yang dilakukan produsen OPEC dan non-OPEC. Harga minyak WTI turun 0,9 persen menjadi $ 52,75 per barel. Perdagangan selanjutnya
Sedangkan harga Emas naik pada akhir perdagangan awal pekan (24/01), menyentuh tertinggi dalam dua bulan setelah dollar AS dan imbal hasil obligasi AS jatuh terpicu kehati-hatian mencermati kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump membuat investor sementara mencari aset yang lebih aman. Harga emas spot LLG naik 0,56 persen pada $ 1,216.33 per troy ons.
Dari pasar valas, Indeks dolar AS jatuh ke posisi terendah dalam 7 pekan terhadap rival utamanya oleh kekhawatiran kebijakan proteksionis Amerika Serikat. Pagi ini terpantau masih bergerak mixeed
EURUSD -0.02%1.07630
GBPUSD 0.07% 1.25350
USDJPY 0.13% 112.81
Dari pasar modal Indonesia, Pada penutupan perdagangan Senin sore (24/01), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir turun 0,1% ke posisi 5250,96 . Pelemahan IHSG terdorong tekana jual investor asing. IHSG untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5201-5220 dan resisten 5274-5300. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini: BMRI, CPIN, KLBF dan TLKM.
Hari ini pasar akan mencermati data flash manufacturing dan srvice PMI di semua sesi dan data existing home sales.
Editor: Asdo Situmorang