Jelang akhir perdagangan saham hari Kamis (26/1), saham PT. Vale Indonesia Tbk. (INCO) yang bergerak dalam range bearish 2 pekan terakhir sejak anjlok ke posisi terendah sejak bulan Juli 2016 pada perdagangan 13 Januari lalu bergerak sangat kuat melampaui kekuatan 2 hari perdagangan terakhir. Penguatan INCO menghiraukan sentimen penurunan harga nikel yang sering pengaruhi pergerakan sahamnya.
Baru-baru ini diberitakan kewajiban divestasi saham INCO hanya 40% dan tidak sesuai peraturan pemerintah terbaru. Perseroan beralasan bahwa Peraturan Pemerintah No 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara berlaku bagi perusahaan yang memproduksi konsentrat saja, sedang produk ekspor INCO merupakan hasil pemurnian.
Untuk prospek bisnis di tahun 2017, INCO diberitakan meningkatkan target pendapatan menjadi USD744 juta setelah target pendapatan tahun 2016 hanya USD585 juta. Demikian juga dengan bottom line ditinggikan menjadi USD53 juta dari target tahun lalu USD35 juta.
Setelah pasar saham Kamis pagi (21/1) dibuka, saham Saham INCO langsung melompat naik ke posisi 2320 setelah sebelumnya ditutup pada posisi 2300. Kemudian saham terus naik hingga ke posisi 2390 dengan volume perdagangan saham mencapai 216 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham INCO masih bearish dengan indikator MA menurun tajam dan indikator Stochastic masih turun di area jenuh jualnya.
Sementara itu indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik dengan +DI bergerak naik berpotensi rally. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, rekomendasi saham INCO berikutnya pada kisaran support di posisi 2310 dan level resisten di 2445.
Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang



