Di akhir perdagangan bursa saham Jepang Jumat (27/01), indeks Nikkei ditutup naik 0,34 persen atau 65,01 poin pada 19,467.4,.Penguatan indeks Nikkei terjadi setelah data menunjukkan bahwa harga konsumen inti Jepang Desember turun 0,2 persen tahun-ke-tahun, dengan kecepatan yang paling lambat sejak Februari. Pelemahan inflasi membuat mata uang Yen juga melemah.
Lihat : Inflasi Inti Jepang Desember Negatif 10 Bulan Berturut
Pada akhir perdagangan saham Toshiba naik 1,01 persen, setelah perusahaan mengatakan akan memisahkan diri dengan bisnis chip memori pada akhir Maret dan mencari investasi luar di dalamnya, Reuters melaporkan. Konglomerat Jepang juga mengatakan akan mengungkap ukuran bawah biaya yang terkait dengan bisnis nuklir Westinghouse nya, pada 14 Februari ketika melaporkan hasil kuartal ketiga.
Untuk pekan ini indeks Nikkei bukukan hasil mantap, naik 1,7 persen. Kenaikan bursa Tokyo ini terdukung perolehan sekitar 3 persen lebih kenaikan pada 2 sesi terakhir Rabu dan Kamis, didukung data ekspor Jepang yang meningkat dan kenaikan bursa Wall Street mencapai rekor tertinggi. Hasil tersebut mengalahkan penurunan dua hari pada Senin dan Selasa, dimana indeks tertekan penguatan Yen dan kekuatiran kebijakan proteksionis Trump.
Pada Senin mendatang akan dirilis data Retail Sales Jepang Desember yang diperkirakan menurun. Jika terealisir akan melemahkan bursa Jepang.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei berpotensi lemah jika data Retail Sales terealisir melemah. Juga akan mencermati pergerakan bursa Wall Street.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang