Harga kopi arabica berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada penutupan perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (28/01) berakhir naik. Kenaikan harga kopi arabica terpicu kekuatiran penurunan produksi Brazil.
Ada lebih banyak pembicaraan tentang berkurangnya produksi tahun ini di Brazil sebagian karena kekeringan di Espiritu Santo dan sebagian karena fakta bahwa itu adalah tahun penurunan dalam siklus produksi dua tahunan.
Persediaan lebih rendah sekitar 1.288.000 kantong. Brazil akan mendapatkan periode hujan melalui akhir pekan ini, setelah itu cuaca kering. Suhu harus rata-rata dekat di atas normal Kolombia harus mendapatkan tersebar ke kamar mandi terisolasi. Amerika Tengah dan Meksiko selatan mendapatkan kondisi sebagian besar kering.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Maret 2017 ditutup naik pada posisi 1,5240 dollar, naik sebesar 0,95 sen atau setara dengan 0,63 persen.
Untuk minggu ini, harga kopi arabica ICE menurun -0,52 persen, sebagian besar tertekan penguatan dollar AS.
Malam nanti akan dirilis data Personal Income, Personal Spending dan Pending Home Sales Desember, yang diindikasikan semuanya meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan penguatan dollar AS. Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Support di posisi 1,4950 dollar dan 1,4650 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 1,5550 dollar dan 1,5850 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang