Nilai tukar yuan menguat 0,9 persen terhadap dolar pada bulan Januari, penguatan tertajam sejak Maret, setelah tenggelam 13 persen dalam tiga tahun sampai 2016. Sementara Trump telah mengkritik para pembuat kebijakan Asia karena menjaga mata uang mereka untuk tetap lemah untuk membantu ekspor. Pihak berwenang Tiongkok dengan ketat mengawasi cadangan devisa untuk mendukung yuan di tengah perlambatan ekonomi dan arus keluar modal.
Ketegangan antara dua ekonomi terbesar di dunia ini telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Pada kampanye tahun lalu, Trump mengecam transaksi perdagangan dengan Tiongkok yang menyebabkan deficit pada neraca perdagangan AS. Setelah memenangkan pemilihan presiden, pada tanggal 2 Desember 2016 lalu, Trump mengenyampingkan hampir empat dekade protokol diplomatic, melakukan pembicaraan langsung dengan pemimpin Taiwan, yang Beijing menganggap provinsi.
Pada awal Januari, pemerintah Tiongkok membalas dengan menampar AS dengan menaikkan tarif atas produk sampingan etanol yang diberikan kepada hewan, senilai sekitar $ 2 miliar untuk sektor pertanian Amerika.
Tiongkok dan Jepang “bermain di pasar uang,” kata Trump pada hari Selasa pada pertemuan dengan produsen obat.
Branstad memiliki hubungan lama dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping. Mereka bertemu pada tahun 1985 pada perjalanan pertama Xi ke Iowa, ketika ia masih menjadi petani muda dari provinsi Hebei, yang bekerja sebagai direktur Asosiasi Pakan dari Shijiazhuang Prefecture. Iowa adalah produsen jagung, kedelai dan biofuel yang terbesar di Amerika.
Sebagai gubernur Iowa, Terry Branstad mengatakan ia melihat dirinya sebagai “perantara” antara Trump dan Xi, dan bahwa dia optimis kedua negara dapat menemukan landasan bersama dalam perdagangan, termasuk komoditas pertanian.
Win-Win Solution
Trump “pemimpin yang kuat demikian juga dengan Tiongkok dan saya tahu mereka berdua sangat baik,” kata Branstad. “Semoga kami bisa menemukan cara untuk melakukan apa yang baik untuk Amerika, tetapi juga bisa menjadi situasi win-win yang bermanfaat bagi Tiongkok.”
Pekan lalu, Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif untuk menarik AS sebagai penandatangan kemitraan kesepakatan Trans-Pasifik dengan 11 negara lainnya. Jenis-jenis pakta yang seperti ini kemungkinan akan diganti dengan perjanjian perdagangan bilateral antara Amerika dan negara-negara lain, menurut Branstad.
Secara terpisah, dia mengatakan tindakan Trump terhadap Meksiko adalah “awal dari negosiasi” antara kedua negara dalam hal perdagangan bilateral yang ditandai dengan posisi neraca perdagangan yang defisit dengan Tiongkok dan Meksiko.
Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang